FISIOLOGI
URETER, VESIKA URINARIA
DAN URETRA
1. Ureter
Ureter, yaitu saluran
dengan panjang sekitar 25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut urine dari
ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal duktus koligentes menyalurkan
isinya ke pelvis ginjal, yang kemudian disalurkan ke ureter. Dinding pelvis
ginjal mengandung otot polos, yang memiliki aktivitas intrinsik (yi. Tidak
dikontrol oleh saraf), dan menghasilkan gelombang kontraksi peristalsis setiap
10 detik. Gelombang kontraksi ini mendorong urine sepanjang ureter ke kandung
kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh otot polos.
Ureter terletak di
posterior dinding abdomen, di luar rongga peritonium, yang memasuki kandung
kemih dalam sudut miring, maisng-masing di sisi dasar area berotot yang disebut
trigon yang bagian apeksnya adalah lubang uretra. Ketika urine terkumpul di
kandung kemih, ureter tertekan yang secara efektif membentuk suatu katup (katup
vesikoureteral), yang mencegah refluks urine.
2. Vesika Urinaria
Vesika urinaria
(kandung kemih): terletak tepat di belakang os pubis, merupakan tempat
penyimpanan urine yang berdinding otot kuat, bentuknya bervariasi sesuai dengan
jumlah urine yang dikandung. Kandung kemih pada waktu kosong terletak dalam rongga pelvis, sedangkan
dalam keadaan penuh dinding atas terangkat masuk ke dalam region hipogastrika.
Apeks kandung kemih terletak di belakang pinggir atas simfisis pubis dan
permukaan posteriornya berbentuk segitiga. Bagian sudut superateral merupakan
muara ureter dan sudut inferior membentuk uretra.
Bagian atas kandung
kemih ditutupi oleh peritoneum yang membentuk eksavasio retrovesikalis
sedangkan bagian bawah permukaan posterior dipisahkan dari rektum oleh duktus
deferens, vesika seminalis, dan vesika retrovesikalis. Permukaan superior
seluruhnya ditutupi oleh peritoneum dan berbatasan dengan gulungan ileum dan
kolon sigmoid sepanjan lateral permukaan teritoneum melipat ke dinding lateral
pelvis.
a. Lapisan Otot
Lapisan otot kandung
kemih terdiri atas otot polos yang tersusun dan saling berkaitan disebut
muskulus detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri
vesikalis superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka
interna. Venanya membentuk pelvikus venosus vesikalis berhubungan dengan
fleksus prostatikus yang mengalirkan darah ke vena iliaka interna.
b. Pembuluh Limfe
Pembuluh limfe
kandung kemih mengalirkan cairan limfe ke dalam nodilimpatik iliaka interna dan
eksterna.
c. Persarafan
Persarafan vesika
urinaria berasal dari fleksus hipogastrika inferior. Serabut ganglion
simpatikus berasal dari ganglion lumbalis I dan II, yang berjalan turun ke
kandung kemih melalui fleksus hipograstikus. Serabut preganglion parasimpatis
yang keluar dari nervus splenikus yang berasal dari nevus sakralis II, III, dan
IV berjalan melalui hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika urinaria.
Sebagian besar
serabut aferen sensoris yang keluar dari kandung kemih menuju system susunan
saraf pusat melalui nervus splanknikus pelvikus berjalan bersama saraf simpatis
melalui pleksus hipogastrikus masuk ke dalam segmen lumbal 1 dan 2 medula
spinalis.
3. Uretra
Urine dikeluarkan
melalui uretra. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra pria: hanya 4
cm panjangnya dibandingkan dengan panjang sekitar 20 cm pada pria. Perbedaan
anatomis ini menyebabkan insiden infeksi saluran kemih asendens lebih tinggi
pada wanita. Dengan demikian, hitung koloni yang lebih daripada 100.000 sel
bakteri per milimeter urine dianggap bermakna patologis. Sfingter eksternal
adalah otot rangka dan berada di bawah pengendalian volunter. Uretra pada pria
memiliki fungsi ganda sebagai saluran untuk urine dan spermatozoa, melalui
koitus.